cover
Contact Name
I.G.A.AG Dewi Sucitawathi P
Contact Email
iga_dewi@undiknas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
iga_dewi@undiknas.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial
ISSN : 25973657     EISSN : 25812424     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Nasional, dengan terbitan berkala tiap bulan Februari dan Agustus. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial memuat artikel Hasil Penelitian dan Studi Kepustakaan dari cabang ilmu Administrasi Publik, Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Komunikasi, Sosiologi dan Ilmu Politik, Ilmu Sosial (Lain-Lain).
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2022)" : 20 Documents clear
INTERAKSI PERSAHABATAN VIRTUAL BAGI SISWA-SISWI SMAK SANTO ALBERTUS MALANG (TINJAUAN FILSAFAT RELASIONALITAS ARMADA RIYANTO) Ignasius Putra Bagus Kurniawan
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.243 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3247

Abstract

Sebagai subyek, setiap orang pasti membangun relasi dalam kehidupan sosialnya. Secara khusus relasi dua subyek yang didasarkan pada hubungan timbal balik yang membentuk persahabatan antara keduanya. Sahabat dalam virtual dan sahabat secara langsung keduanya berbeda. Fokus studi ini ialah menemukan makna sahabat yang dimiliki oleh orang muda dalam masa pandemi, secara khusus mereka yang bertemu melalui virtual. Relasi antar dua subyek pun mengalami perbedaan makna dari sebelum pandemi dengan masa pandemi ini. Studi penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan studi kepustakaan. Tinjauan penelitian ini menggunakan filsafat relasionalitas Armada Riyanto. Temuan dalam studi ini ialah adanya perbedaan antara makna sahabat secara real yang dialami sebelum masa pandemi dengan persahabatan yang terjadi selama masa pandemi ini. Aku dengan liyan yang memiliki relasi sebagai sahabat tidak bertemu secara langsung, melainkan terbatas di dunia virtual. Makna persahabatan menjadi berbeda saat dua pribadi bertemu secara langsung dan secara virtual.
KONSTRUKSI SOSIAL PENDIDIKAN UMUM BAGI PENYANDANG DISABILITAS Ratna Dewi Pangestuti; Farid Pribadi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.359 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3253

Abstract

Mendapatkan pendidikan di sekolah merupakan hak bagi semua anak bangsa, termasuk penyandang disabilitas. Namun, beberapa survei membuktikan bahwa penyandang disabilitas masih rentan terhadap kesenjangan dalam memperoleh pendidikan di sekolah umum. Oleh karena itu, banyak penyandang disabilitas yang langsung bergegas masuk ke SLB (Sekolah Luar Biasa), meski beberapa di antaranya mampu memenuhi kriteria kurikulum nasional masuk sekolah umum. Melalui uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membongkar konstruksi sosial pendidikan umum bagi penyandang disabilitas yang identik dengan keterbatasan fisik, mental, dan emosionalnya. Penelitian ini dapat dikaji dengan menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan realitas subjektif penyandang disabilitas yang langsung dilarikan ke SLB (Sekolah Luar Biasa), karena sulitnya kesempatan mereka dalam menempuh pendidikan di sekolah umum. Alih-alih kurangnya tenaga pendidik, fasilitas, dan juga tindakan bullying, yang menjadikan eksternalisasi hambatan bagi penyandang disabilitas dalam memasuki pendidikan di sekolah umum. Dengan demikian, penyandang disabilitas menginternalisasi bahwa SLB (Sekolah Luar Biasa) lebih aman, dan jauh dari risiko bullying dan diskriminasi dibandingkan sekolah umum.  
SIKAP ASEAN TERHADAP PELANGGARAN HAM DI MYANMAR PASCA KUDETA Ambarwati Ambarwati
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.227 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3360

Abstract

This paper analyzes ASEAN’s attitude toward human rights violence in Myanmar in the post February  2021 military coup. In many cases, ASEAN is often regarded in the dilemmatic position in taking attitude toward human rights violence, a dilemma between consistency in non-interference principle and protection of human rights (responsibility to protect / R2P). ASEAN has a principle of non-interference as a code of conduct in interaction between its members in accordance with Treaty and Amity of Cooperation (TAC). This principle is also applied regarding human rights violence in Myanmar, so that ASEAN is regarded as indecisive and weak. The problem of human rights violence is managed with a dialogue and avoid interventionist way as Western countries do.The method used in this paper is an analysis of descriptive qualitative with exploration some concepts, such as sovereignty, human rights, and responbility to protect. Focused actor in this paper is ASEAN as regional organization and what is to prove in this analysis is that the principle of non-interference is a not weak point of ASEAN, but it is a consistency in its attitude. The organization has been managing its members to respect each other sovereignty in their interactions for 54 years.
HUBUNGAN PENINGKATAN JUMLAH NARAPIDANA PENGGUNA NARKOBA DAN KETERSEDIAAN TENAGA MEDIS TERHADAP PENGIDAP HIV/AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Herry Fernandes Butar Butar; Imaduddin Hamzah
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.409 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3363

Abstract

Perubahan dalam paradigma kesehatan di dunia berakibat pada transformasi kebijakan dan kepedulian untuk menjamin tingkat kesehatan di Indonesia berada dalam kriteria yang baik. Masalah kesehatan terjadi dalam setiap lini kehidupan masyarakat, dalam hal ini khususnya di dalam Lapas dan Rutan sebagai tempat berhuni narapidana dari berbagai latar belakang dan kasus pidana yang dilakukan. Narkoba sebagai masalah besar di dalam UPT Pemasyarakatan tetap menjadi penyumbang signifikan dalam situasi overcrowding di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menjelaskan terjadinya korelasi peningkatan narapidana pengguna narkoba dan ketersediaan tenaga medis terhadap peningkatan pengidap HIV/AIDS di dalam Lapas dan Rutan. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan melakukan Analisa korelasional dari data-data yang diperoleh dari Sistem Database Pemasyarakatan. Data-data terkait adalah data pengguna narkoba dan penghidap HIV dalam UPT pada 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI. Dapat disimpulkan korelasi hubungan yang terjadi dalam dua variabel tersebut adalah hubungan yang moderat.
MAKNA SIMBOLIK DALAM BUDAYA “MEGENGAN” SEBAGAI TRADISI PENYAMBUTAN BULAN RAMADHAN (STUDI TENTANG DESA KEPET, KECAMATAN DAGANGAN) Fauzi Himma Shufya
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.266 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3376

Abstract

Islam dan budaya Jawa memiliki hubungan keterkaitan. Salah satu bentuk akulturasi budaya Jawa dengan Islam tergambar dalam tradisi megengan. Tradisi megengan merupakan tradisi kirim doa bersama sebagai penyambutan bulan suci Ramadhan. Pelaksanaan tradisi megengan yaitu pada malam awal masuk bulan Ramadhan. Umumya perayaan tradisi megengan diisi dengan acara selamatan oleh masyarakat sekitar. Ciri khas dari acara selamatan adalah pembuatan nasi berkat dan kue apem oleh masyarakat yang tujuannya untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar. Makna megengan bagi masyarakat adalah sebagai simbol permohonan maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuannya agar manusia kembali suci dalam memasuki bulan Ramadhan. Penelitian ini termasuk jenis kualitatif. Menggunakan konsep teori dari Herbert Mead yaitu Interaksionisme Simbiolik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan menganalisis simbol makna pelaksanaan tradisi megengan di Desa Kepet, Kecamatan Dagangan. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive. Sumber data terbagi menjadi data sekunder dan data primer. Data primer berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder berasal dari hasil kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi megengan di Desa Kepet memiliki makna simbolik antara lain, sebagai makna permohonan maaf terhadap sesama, makna saling berbagi bagi sesama masyarakat, dan juga sebagai makna penyebaran melestarikan agama islam di Desa Kepet.
MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI: KONFLIK KEPERCAYAAN DALAM ORGANISASI GEREJA BFA BANDUNG Mahardika Mahardika; Eni Maryani; Edwin Rizal
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.413 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3381

Abstract

Gereja sebagai sebuah unit religius di masyarakat sering dipandang sebagai sesuatu yang suci dan terhindar dari konflik. Akan tetapi dalam praktiknya sebagai organisasi keagamaan, gereja juga dapat mengalami konflik dalam interaksi sosial di dalamnya. Untuk memahami konflik yang terjadi di gereja penelitian ini merujuk teori komunikasi organisasi dan teori agama dalam konteks sosial.  Kasus di dalam penelitian ini adalah Gereja Bethany Fresh Anointing (BFA) di Bandung yang mengalami konflik di dalam organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi manajemen konflik yang dilakukan Gereja dalam menangani konflik yang terjadi di dalam organisasinya sebagai organisasi keagamaan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui manajemen konflik yang dilakukan pihak gereja maka konflik dijadikan sebagai alat untuk melakukan evaluasi organisasi sehingga gereja mampu mengatasi kendala yang dihadapi, memperbaiki kinerjanya, dan meningkatkan efisiensi dalam pelayanannya. Manajemen konflik yang dilakukan juga memerlukan strategi komunikasi yang sesuai dengan budaya komunikasi dan organisasi di dalam Gereja Bethany Fresh Anointing sebagai organisasi keagamaan.
NEW MEDIA DALAM MEMBANTU KINERJA HUMAS POKDARWIS MEMPROMOSIKAN WISATA ALAM DAN BUDAYA DI PONOROGO Lukman Hakim; Widiyatmo Eko Putro
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.285 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3382

Abstract

Pokdarwis adalah singkatan "kelompok sadar wisata" yang dibentuk dengan struktur kelembagaan terdiri dari orang-orang yang berusaha untuk mendorong iklim pariwisata kondusif di daerahnya. Perkembangan iklim yang kondusif termasuk dalam kategori “sapta marga” yaitu: aman, tertib, bersih, sejuk, asri, ramah dan mengandung unsur kenangan yang berkesan. Humas Pokdarwis berperan penting dalam menggalakkan promosi wisata dengan memberikan informasi dan edukasi secara inovatif, kreatif dan efektif melalui pemanfaatan media baru. Saat ini peran new media begitu penting, karena pergeseran media komunikasi yang kredibel dari konvensional bergerak dari komunitas menjadi publik. Kinerja Humas Pokdarwis dalam mengangkat potensi pariwisata baru melalui pemanfaatan new media layak diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh peran new media dalam membantu Humas Pokdarwis menarik minat pengunjung sehingga layak menjadi destinasi wisata. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan model observasi partisipan aktif dan focus group discussion. Peneliti aktif sebagai pengamat serta berbaur dalam kegiatan lapangan dan melakukan wawancara. Studi kasus yang dipilih dengan meneliti Taman wisata alam dan budaya Zor Sengon di Ponorogo, Desa Plunturan. Humas Pokdarwis menjalankan fungsi dan tugasnya tidak hanya dari perspektif konvensional, tetapi juga dari kinerja antaralain: (1) fact finding, (2) planning, (3) communication (4) evaluation dengan memanfaatkan media baru seperti YouTube, Instagram dan media sosial lainnya. Pergeseran peran media di era industri 4.0 ditambah dengan situasi pandemi COVID-19, membuat penetrasi media baru dianggap penting saat ini. Strategi yang terukur merupakan bagian dari kinerja Humas Pokdarwis itu sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengangkat destinasi wisata adalah dengan membina komunitas-komunitas kecil yang berkembang menjadi Pokdarwis dan menjalankan tugas dan fungsi Humas.
PENGEMBANGAN PARIWISATA NATUNA MENUJU UNESCO GLOBAL GEOPARK Leonard Felix Hutabarat; Nuning Indah Pratiwi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.695 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3388

Abstract

UNESCO Global Geopark adalah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek warisan dan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya, serta dikelola untuk keperluan konservasi, pendidikan, dan pembangunan perekonomian masyarakat setempat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi. Geopark Natuna ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada tanggal 30 November 2018 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia. Mengapa Geopark Natuna sangat strategis untuk dikembangkan menjadi salah satu dari UNESCO Global Geopark? Bagaimana upaya yang perlu dilakukan sebagai salah satu calon untuk UNESCO Global Geopark? Artikel ini menjelaskan arah pengembangan Geopark Natuna menuju salah satu UNESCO Global Geopark di masa yang akan datang. Metode kualitatif digunakan dengan obervasi lapangan sebagai bagian dari triangulasi data, termasuk penggunaan data primer melalui wawancara dan data sekunder. Warisan geologi, keanekaragaman hayati dan warisan budaya merupakan tiga pilar utama pada konsep UNESCO Global Geopark. Geopark Nasional Natuna merupakan salah satu geopark nasional Indonesia yang diusulkan terhadap UNESCO untuk menjadi salah satu UNESCO Global Geopark pada tahun 2022. Penelitian menunjukkan Geopark Natuna sebagai salah satu dari UNESCO Global Geopark akan lebih efektif dalam mengoptimalkan pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian kawasan, sarana edukasi, dan pemberdayaan masyarakat setempat guna memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.
REPRESENTASI DIFABEL DI RUSIA DALAM FILM CORRECTIONS CLASS (KLASS KORREKTSII) KARYA IVAN TVERDOVSKY Alma Almira; Mochamad Aviandy
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.041 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3397

Abstract

Film sebagai media komunikasi massa secara sadar dan tidak sadar dapat memengaruhi bagaimana tindakan dan pemikiran masyarakat dalam memandang sesuatu. Ivan Tverdovsky pada tahun 2014, mengangkat film dengan tema isu difabel yang ada di Rusia melalui film ????? ????????? (Klass Korrektsii). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat representasi difabel pada film Rusia. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis oleh Norman Fairclough dan didukung oleh teori representasi milik Stuart Hall. Metode analisis wacana kritis akan digunakan untuk mengungkap makna di balik dialog yang diartikulasikan antar tokoh yang terdapat di dalam film ????? ????????? (Klass Korrektsii), sedangkan teori representasi milik Stuart Hall untuk melihat kondisi di luar teks yang berhubungan dengan masyarakat atau budaya terhadap difabel di Rusia. Hasil dari penelitian ini adalah masih ditemukan diskriminasi pada kelompok difabel di Rusia, meskipun telah tertera undang-undang yang melindunginya.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGADUAN PUBLIK TENTANG BLT DIMASA PANDEMI COVID-19 Intan Mustafa
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.158 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i1.3406

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang pengaduan publik dalam Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di masa pandemic covid – 19. Penelitian terkait BLT-DD dilakukan di Desa Wuring Kecamatan Alok kabupaten Sikka NTT, yang menjadi salah satu daerah penerima BLT – DD dengan mayoritas masyarakatnya sebagai nelayan, petani dan pedagang kecil. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi non partisipan melalui pengamatan pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat serta dept interview yang mengacu kepada persoalan mekanisme pengaduan, pengetahuan serta akses informasi dan juga pada persepsi masyarakat tentang BLT-DD. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model miles dan huberman; collection, reduction dan display daya. Hasil penelitian menyatakan bahwa, proses aduan masyarakat mengacu kepada 3 (tiga) hal yakni komunikasi publik, masih bersifat satu arah khususnya pada pendataan masyarakat penerima bantuan informasi terkait ketentuan – ketentuan penerima bantuan masih belum menyentuh aspek pemahaman masyarakat dan berimplikasi multitafsi. Kedua, proses aduan  merupakan “barang mewah”. Stigma atau pemikiran ini, akhirnya berimplikasi pada rasa khawatir dan bingung. Ketiga, unit pengaduan yang belum dimaksimal pada tingkatan pemerintah khususnya pada tingkat RT/RW.  Kesimpuan yang dapat diambil dari penelitian ini, bahwa BLT DD masih menjadi persoalan, khusus pada sistem pendataan dan juga mekaniisme komunikasi yang dibangun masih belum menyentuh aspek pemahaman masyarakat.

Page 1 of 2 | Total Record : 20